Bina Satuan “Memperkenalkan Kode Kehormatan dan Baris-Berbaris pada Tingkatan Siaga”
Bina
Satuan “Memperkenalkan Kode Kehormatan dan Baris-Berbaris pada Tingkatan Siaga”
Disusun
Oleh:
Hesti
Dwi Atika - 3301420009
Gugus latih Ilmu Sosial
Pramuka
Wijaya-Tunggawijaya Universitas Negeri Semarang
Tahun
2020
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Penegak
dan Pandega merupakan pimpinan dari kader Pramuka, sehingga Penegak Pramuka dan
Pandega berperan penting dalam pembangunan organisasi yang berkelanjutan. Peran
mereka sangat mendesak dan penting, bahkan menentukan arah pergerakan
pengintaian di masa depan.
Dalam
pramuka penegak dan pandega memiliki tiga prinsip yang harus diikuti yaitu bina
diri, bina satuan, dan bina masyarakat. Bina Diri adalah tahapan menentukan
arah dan membangun kepercayaan diri (mental), emosional, sosial, intelektual
dan fisik, seperti yang dijelaskan dalam persyaratan keterampilan umum. Bina
Satuan merupakan proses dasar kedua setelah Bina Diri, yaitu membangun
kecintaan pada gerakan pengintaian, kekuatan pengintai (Ambaran / Lacana),
menanamkan semangat kepemimpinan untuk mendukung, dan berpartisipasi langsung
dalam mobilisasi kaum muda. pelatih. Dijelaskannya, pada akhirnya Bina
Masyarakat berada pada tahapan prinsip ini, kita harus berperan dalam pengembangan
masyarakat, bukan untuk mempersiapkan diri, tetapi ikut serta dalam pembangunan
masyarakat.
Apalagi
dalam pembahasan kali ini adalah Bina Satuan. Bina Satuan merupakan salah satu
rencana kegiatan yang anggotanya berpartisipasi langsung pada satuan tingkat
siaga, penggalang, penegak sebagai pembantu pembina. Tujuan dari kegiatan
pengintaian adalah untuk mempersiapkan generasi muda di luar sekolah agar
mandiri, berpengetahuan dan mudah beradaptasi. Melalui Pramuka, anggota dapat
mengembangkan dan mewujudkan potensinya dalam berbagai bidang seperti fisik,
sosial, spiritual, dan keterampilan. Tingkat pertama disebut Siaga dan terdiri
dari orang-orang muda berusia antara 7 dan 10 tahun. Mereka sama sekali tidak
memiliki pengalaman kepanduan. Oleh kareba itu, sangat penting anak usia 7-10
tahun yang masih baru memasuki Sekolah Dasar mendapatkan edukasi mengenai
kepramukaan khususnya sesuai dengan tingkatan SKU-nya.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
cara memperkenalkan kode kehormatan pramuka siaga?
2. Bagimana
memperkenalkan dan melatih seorang siaga dalam kegiatan baris-berbaris?
1.3 Tujuan
1.
Untuk memperkenalkan kode kehormatan
kepada pramuka siaga?
2.
Untuk memperkenalkan dan melatih seorang
siaga dalam kegiatan baris-berbaris?
BAB
II
ISI
kode kehormatan bagi pramuka siaga meliputi Dwisatya (janji dan komitmen
diri) dan Dwidarma (ketentuan moral).
Adapun isi dan bunyi
Dwisatya adalah sebagai berikut:
Dwisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh- sungguh,
§ Menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan menurut aturan keluarga.
§ Setiap
hari berbuat kebaikan.
Adapun isi dan bunyi
Dwidarma adalah sebagai berikut:
Dwidarma:
- Siaga itu patuh pada ayah dan
ibundanya.
- Siaga itu berani dan tidak putus asa.
Baris
berbaris adalah suatu wujud latuhan fisik, yang diperlukan guna menanamkan
kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu
perwatakan tertentu. Di dalam baris-berbaris dikenal Namanya “Aba-aba”. Aba-aba
adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang
dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau
berturut-turut.
Ada
tiga macam aba-aba yaitu:
1) Aba-aba
petunjuk, dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada
Aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh: a) Kepada
Pemimpin Upacara-Hormat -GERAK;
b) Untuk amanat-istirahat di tempat -GERAK.
2) Aba-aba
peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan
tanpa ragu-ragu.
Contoh: a) Lencang kanan
-GERAK (bukan lancang kanan);
b) Istirahat di tempat -GERAK (bukan ditempat
istirahat).
3) Aba-aba
pelaksanaan. adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba
pelaksanan yang dipakai ialah: a) GERAK b) JALAN c) MULAI.
-
GERAK adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang
dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota
tubuh lain.
Contoh:jalan
ditempat-GERAK, siap-GERAK. hadap kanan-GERAK-lencang kanan-GERAK
-
JALAN adalah utuk gerakan-gerakan kaki
yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh: haluan
kanan/kiri-JALAN; dua langkah ke depan-JALAN; satu langkah ke belakang-JALAN
Catatan: Apabila gerakan
meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului
dengan aba-aba peringatan
a. Aba-aba
MAJU, Contoh: maju-JALAN; haluan kanan/kiri-JALAN; hadap kanan/kiri maju-JALAN;
melintang kanan/kiri maju-JALAN
(Tentang istilah: “maju” Pada dasarnya
digunakan sebagai aba-aba
peringatan terhadap pasukan
dalam keadaan berhenti.Pasukan yang sedang
bergerak maju, bilamana
harus berhenti dapat diberikan aba-aba)
b. HENTI,
Misalnya:
Ø Ada
aba-aba hadap kanan/kiri maju -JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba: hadap
kanan/kiri henti GERAK.
Ø Ada aba-aba
hadap kanan/kiri maju-JALAN
karena dapat pula diberikan aba-aba: hadap kanan/kiri
henti GERAK, Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba: balik
kana henti-GERAK.
Catatan: Tidak dapat
diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN
terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, dan tidak dapat
diberikan aba-aba langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.
Tentang aba-aba:
“henti”Pada dasarnya aba-aba
peringatan henti digunakan
untuk menghentikan pasukan yang
sedang bergerak, namun
tidak selamanya aba-aba
peringatan henti ini harus diucapkan.
Contoh:Empat langkah
ke depan –JALAN, bukan
barisan –jalan. Setelah selesai
pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa
aba-aba berhenti.
c. MULAI adalah
untuk dipakai pada
pelaksanaan perintah yang
harus dikerjakan berturut-turut
Contoh: hitung -MULAI, tiga
bersaf kumpul-MULAI
BAB
III
PENUTUP/KESIMPULAN
Di
dalam bina satuan ini perlu kita ingat bahwa diharapkan materi yang kita sampaikan
bisa dijadikan sebagai penentu arah dan membangun kepercayaan diri (mental),
emosional, sosial, intelektual dan fisik, seperti yang dijelaskan dalam
persyaratan keterampilan umum. untuk hal ini, bina satuan yang dilaksanakan
ialah perkenalan mengenai kode kehormatan Pramuka siaga sert memperkenalkan
macam-macam aba-aba sebagai pengetahuan dasar dalam baris-berbaris.
DAFTAR
PUSTAKA
https://docplayer.info/31757999-Peraturan-baris-baris-p-b-b.html diakses
pada tanggal 14 Desember 2020 pukul 20.03
Komentar
Posting Komentar